Nama Negara Pandawa Lima

Nama Negara Pandawa Lima

Jenis Senjata Pandawa Lima

Dalam perang yang terjadi antara Pandawa dan Kurawa, pihak Pandawa Lima ternyata memiliki beberapa jenis senjata pusaka.

Berikut ini daftar jenis-jenis senjata Pandawa Lima yang dirangkum oleh Mahendra Sucipta dalam Ensiklopedia Tokoh-tokoh Pewayangan dan Silsilahnya (2010):

tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Yuda PrinadaPenulis: Yuda PrinadaEditor: Dhita Koesno

Belanja di App banyak untungnya:

tirto.id - Pandawa Lima merupakan sebutan untuk lima anak Raja Hastinapura dalam cerita Mahabharata. Nama raja tersebut adalah Pandu, sedangkan nama lima anaknya meliputi Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Dalam kisah kuno asal India ini, lima anak Pandu tersebut memiliki peran penting dalam perang melawan Kurawa. Perang tersebut dikenal dengan istilah Bharatayuddha yang berlangsung di Kurukshetra.

Pertempuran antara kedua belah pihak ini terjadi dalam kisaran wakt delapan belas hari. Setelah mendapatkan kemenangan atas perang tersebut, para Pandawa akhirnya pergi meninggalkan keduniawiannya, hidup menjadi pertapa.

Lantas, bagaimana sebenarnya urutan silsilah Pandawa Lima, arti namanya, dan sifat-sifatnya?

Sudah disebut bahwa Pandu memiliki lima anak yang dikenal sebagai Pandawa Lima. Anak pertama Pandu yang lahir dari istri bernama Kunti adalah Yudistira. Setelah itu, Kunti melahirkan dua anak lagi yang bernama Bima dan Arjuna.

Di sisi lain, Pandu ternyata juga memiliki istri yang bernama Madri. Berkat hubungan ini, lahir dua anak lain Pandu yang diberikan nama Nakula dan Sadewa.

Kelima anak dari Raja Hastinapura ini dikisahkan lahir sebagai jelmaan atau titisan dewa. Mereka diberikan nama sesuai dengan sifat dan karakternya masing-masing.

Lalu, bagaimana deskripsi arti nama dan karakter masing-masing tokoh Pandawa Lima ini?

Pandawa Lima terdiri dari 5 bersaudara yaitu Yudhistira, Bimasena, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Mereka adalah putra Pandu dan ibunya serta tinggal di kerajaan Ngamarta. Yudhistira adalah raja Ngamarta yang jujur dan bijaksana. Bimasena kuat dan setia. Arjuna handal berperang. Nakula dan Sadewa adalah saudara kembar yang berbudi luhur.

Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai tokoh-tokoh utama dalam Mahabharata dan Ramayana dalam pewayangan Jawa, yaitu lima Pandawa (Puntadewa, Werkudara, Janaka, Nakula, Sadewa) dan empat punakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong).

Dalam kisah Perang Bharatayudha, pihak yang saling bersitegang adalah Pandawa Lima dengan Kurawa. Keduanya bertarung dalam pertempuran yang dikenal dengan nama Perang Kuruksetra, lalu siapa sebenarnya Pandawa Lima tersebut?

Dari namanya, sudah ketahuan bahwa Pandawa Lima terdiri dari lima orang tokoh. Mengutip buku Baboning Pepak Basa Jawa karya Budi Anwari (2020), kelimanya adalah Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Kelima tokoh tersebut memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya, baik dari segi silsilah, nama, karakter, dan keahliannya. Agar lebih jelas, yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal Kerajaan dan Wilayah yang Dipimpin Pandawa Lima

Mengacu pada asal orang tua Pandawa Lima, asal kerajaan mereka adalah Hastinapura. Di kerajaan tersebut, para Pandawa Lima yang masih kecil hidup bersama para kurawa kecil.

Setelah beranjak dewasa, Kurawa berusaha mengambil tahta Hastinapura (sering disebut Astina).

Tentunya, hal tersebut tidak didiamkan begitu saja oleh Pandawa Lima. Dalam wiracarita Mahabharata, mereka bertempur dalam Perang Bharatayudha dan lokasinya berlangsung di Kurukshetra.

Pertempuran tersebut berlangsung selama delapan belas hari dengan kemenangan berhasil diraih pihak Pandawa. Pada dasarnya, kelima anak Pandu ini memiliki wilayah kepemimpinannya masing-masing.

Berikut ini daftar nama kerajaan atau wilayah yang dipimpin oleh kelimanya:

Silsilah Pandawa Lima

Mengutip dari tesis berjudul Pengembangan Multimedia Pembelajaran Bahasa Jawa Mengenai Tokoh Wayang Pandawa Lima untuk Siswa Sekolah Dasar karya Nur Iswanti Hasani, Pandawa Lima merupakan keturunan dari Pandu Dewanata atau Prabu Pandu Dewanata.

Prabu Pandu Dewanata memiliki dua orang istri, yakni Dewi Kunti dan Dewi Madrim. Dari Dewi Kunti, lahirlah Yudhistira, Bima, dan Arjuna. Sementara Nakula dan Sadewa terlahir dari Dewi Madrim.

Anak tertua dari Pandawa Lima adalah Yudhistira dengan nama kecil Puntadewa. Dirinya disebut sebagai titisan Dewa Yama, dewa akhirat. Ia merupakan raja di Keraton Amarta atau Indraprasta. Yudhistira memiliki istri bernama Drupadi dan seorang anak bernama Raden Pancawala

Mengutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta, tokoh yang satu ini terkenal memiliki karakter bijaksana, sabar, tidak suka memiliki musuh, mengutamakan kesatuan dan persatuan, hampir tidak pernah berdusta, memiliki moral tinggi, serta merupakan seorang pemaaf.

Meski memiliki sifat-sifat yang dominan baik, Yudhistira juga memiliki kelemahan. Dirinya memiliki kesukaan berjudi (bermain dadu). Akibat kesukaannya tersebut, Yudhistira menerima tantangan Sangkuni untuk bermain dadu. Sialnya, dadu tersebut telah dimodifikasi sedemikian rupa agar menuruti kehendak Sangkuni.

Yudhistira yang kalah kemudian kehilangan seluruh hartanya dan harus mengasingkan diri di Hutan Kamiaka bersama istrinya dan para Pandawa lainnya selama 12 tahun dan 1 tahun penyamaran.

Yudhistira memiliki beberapa nama lain seperti Puntadewa, Dwijakangka, Gunatali, Ajatasatru, Krama. Senjatanya bernama Jimat Kalimasada.

Tokoh Pandawa Lima yang kedua ini juga terkenal dengan nama Werkudara. Ia merupakan anak kedua dari Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti. Disebutkan bahwa Bima merupakan titisan dari Dewa Bayu. Tokoh ini juga terkenal karena berhasil membunuh Prabu Duryudana saat perang Bharatayudha.

Bima adalah seorang yang kuat, berlengan panjang, tinggi, dan paling menakutkan di antara saudara-saudaranya. Meski demikian Bima juga digambarkan sebagai seorang berhati lembut, gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh, dan jujur. Ia juga diceritakan mampu mempunyai kekuatan angin dan dapat menghancurkan gunung.

Bima tinggal di Kadipaten Jodipati, wilayah Indraprasta. Bima memiliki tiga orang istri, yakni Arimbi, Urangayu, dan Nagagini. Dari Arimbi, ia dianugerahi seorang anak, yakni Gatotkaca. Anaknya dari Urangayu bernama Arya Anantasena, sedangkan anaknya dari Arimbi bernama Arya Anantareja.

Bima memiliki banyak nama lain. Sebut saja Bratasena, Balawa, Birawa, Dandungwacana, Nagata, Kusumayuda, Kowara, Pandusiwi, Bayu Suta, Bayu Putra, Werkudara, Wijasena, Jagal Abilawa, Gundawa Sastraatmaja, dan Arya Panenggak. Senjata yang dimiliki Bima adalah Kuku Pancanaka, Gada Rujak Pala, dan Gada Lukita Sari.

Anak tengah dalam Pandawa Lima adalah Arjuna. Ia merupakan anak terakhir dari Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti dengan nama kecil Permadi. Arjuna disebut-sebut sebagai titisan dari Dewa Indra (dewa perang).

Arjuna diceritakan merupakan seorang yang suka bertapa dan belajar. Wataknya adalah luhur, suka membantu, dan cerdik. Selain itu, ia juga ahli dalam bidang memanah serta dianggap sebagai seorang kesatria.

Karena ketampanannya, Arjuna disebut memiliki 16 istri dengan banyak anak. Di antara anak-anaknya adalah Abimanyu, Kumaladewa, Kumalasakti, dan Raden Wisanggeni.

Arjuna, Permadi, Margana, Pamadyaning Panning Pandawa, Dananjaya, Mintaraga, Ciptahening, Prabu Kariti, Kendhi Tatnala, Palguna, Kombang Ali-Ali, Jlamprong, Pandu Putra, Endra Tanaya, Wijanarka Pamade, dan Raden Pandutanaya adalah nama lain dari Arjuna. Senjata miliknya adalah Keris Pulanggeni, Cundha Manila, Aji Sepiangin, Cincin Setyaningampal, Panah Arda Dhedhali, Panah Pasopati, dan Panah Suratama.

Akibat keahliannya dalam memanah dan sikap kesatria, dalam Perang Bharatayudha, Arjuna memegang amanah sebagai seorang Senopati atau pemimpin perang. Dalam perang tersebut, ia berhasil membunuh Prabu Karna, panglima para Kurawa.

Nakula yang bernama kecil Pinten adalah anak dari Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Madrim. Ia lahir berbarengan dengan Sadewa dan menjadikan keduanya saudara kembar. Nakula disebut merupakan jelmaan dari Dewa Kembar Aswin (dewa pengobatan).

Ia merupakan sosok yang jujur, setia, taat, dapat menjaga rahasia, dan suka membalas budi. Selain itu, ia juga pandai memainkan senjata, utamanya pedang. Nakula juga digambarkan sebagai sosok yang mempunyai kesukaan dalam bidang pertanian.

Istri Nakula bernama Soka. Keduanya mendapat dua anak, yakni Dewi Pramati dan Bambang Pramusinta.

Anggota Pandawa Lima yang terakhir adalah Sadewa.Nama kecilnya adalah Tangsen. Ia merupakan saudara kembar Nakula yang lahir dari pasangan Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Madrim. Seusai perang, Sadewa dan Nakula menjadi raja di Madraka.

Ia digambarkan memiliki kemahiran dalam bidang peternakan dan ilmu astronomi. Selain itu, Sadewa juga disebut memiliki sifat rajin, bijaksana, dapat menjaga rahasia, dan suka membalas budi.

Ia memiliki seorang istri bernama Dewi Padapa. Anak dari Sadewa adalah Begawan Tembangpetra, Raden Sabekti, dan Raden Dewakusuma.

Nah, itulah Pandawa Lima dalam kisah pewayangan yang terkenal. Semoga bermanfaat ya, detikers!

tirto.id - Dalam kisah Mahabharata, istilah Pandawa Lima dipakai untuk menjuluki tokoh pewayangan yang merupakan lima putra Raja Hastinapura, nama raja tersebut adalah Pandu.

Urutan nama anak Pandu yang dimaksud berawal dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Para putra Pandu ini lahir dari dua ibu yang berbeda, yakni Kunti dan Madri. Anak yang lahir dari rahim Kunti berurutan meliputi Yudistira, Bima, dan Arjuna. Sedangkan yang dilahirkan Madri, ada Nakula sebagai anak pertama dan Sadewa sebagai anak keduanya.

Berikut ini urutan Pandawa Lima beserta watak-wataknya:

Kelima orang dalam daftar di atas dikisahkan sebagai tokoh protagonis yang melawan tokoh antagonis.

Sedangkan tokoh antagonisnya, terdiri dari anak-anak Dretarasta (disebut Kurawa) yang sebenarnya masih sedarah dengan Pandu.

Perang antara Pandawa dengan Kurawa tersebut dikenal sebagai Perang Barathayudha. Hal yang menjadi pemicu peperangan adalah ambisi para Kurawa yang ingin menguasai Hastinapura.

Arti Nama dan Karakter Pandawa Lima

Sudah disebutkan bahwa tokoh Pandawa Lima dianggap sebagai jelmaan beberapa dewa. Pertama, Yudistira diklaim sebagai titisan Dewa Yama, Bima titisan Dewa Bayu, Arjuna titisan Dewa Indra, dan Nakula serta Sadewa sebagai jelmaan Dewa Kembar Aswin.

Berikut ini keterangan tentang arti nama masing-masing Pandawa Lima beserta karakteristiknya:

Berdasarkan catatan, tokoh ini memiliki nama kecil Puntadewa. Nama yang berasal dari bahasa Sanskerta ini berarti “teguh dan kokoh dalam peperangan”.

Dalam cerita, Yudistira dicitrakan sebagai tokoh yang penyabar, mengutamakan persatuan, bijaksana, jujur, adil, percaya diri, dan tidak suka memiliki musuh.

Kendati kenyataannya cinta perdamaian, namun pada akhirnya Yudistira ikut serta dalam perang Barathayuddha karena situasi yang mendesak.

Tokoh ini saat kecil bernama Sena. Nama Bima ini memiliki arti mengerikan yang sesuai dengan fisik tokohnya, misal kuat, berlengan panjang, bertubuh tinggi, dan berwajah seram.

Walaupun fisiknya seperti yang dideskripsikan, namun karakter ini memiliki sifat-sifat positif dalam kehidupan sehari-harinya. Sifat tersebut meliputi patuh, setia, jujur, tabah, kuat, teguh, dan gagah berani.

Karakter ini mempunyai nama Permadi dan dianggap sebagai penjelmaan dewa perang (Dewa Indra). Nama Arjuna yang dimiliki oleh anak Pandu ini berarti “yang bersinar”.

Dalam cerita, ia dikisahkan pandai memanah dan mahir menerapkan strategi perang. Oleh karena itu, Arjuna memiliki sifat pandai, cerdik, dan teliti. Sedangkan terkait sifat lainnya, ia dikenal pendiam, lembut, sopan, dan berani.

Anak yang lahir bersama dengan Sadewa, anak Pandu dan Madri lainnnya ini memiliki nama kecil Pinten. Nama Nakula yang berarti “tikus benggala” bersinggungan dengan keterampilan Nakula dalam peperangan.

Dalam kisah Mahabharata, Nakula diceritakan pandai berpedang dengan sikapnya yang jujur, setia, taat, dan paham tentang balas budi. Selain ahli dalam pedang dan memiliki sifat positif, Nakula juga dianggap sebagai pria tertampan di dunia Mahabharata.

Lahir bersama Nakula, Sadewa punya nama kecil Tangsen. Nama Sadewa sendiri berarti “raja kembar” yang merujuk kepada penyebutan Nakula-Sadewa ketika terlahir bersamaan.

Berbeda dengan Nakula yang ahli berpedang, Sadewa dicitrakan sebagai ahli astronomi. Selain itu, ia memiliki sifat rajin, bijaksana, jujur, setia, taat, dan mengerti tentang perbuatan balas budi.